“Celery was first used as a food during the 16th century in Italy”

Seledri (Apium graveolens L) adalah tumbuhan yang sangat populer yang sering digunakan sebagai  bahan  sayur  sop, jus  dan  banyak  macam menu lainnya. Seledri banyak mengandung senyawa aktif, mineral, dan magnesium secara tidak langsung memiliki efek relaksasi dan melemaskan otot-otot halus pembuluh darah.

Hipertensi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Bersama dengan minum obat teratur, berolahraga, dan menjalani pola hidup sehat dengan mengganti makanan dengan memperbanyak asupan sayuran dan buah-buahan telah banyak terbukti dapat menurunkan tekanan darah, dan secara umum sangat menguntungkan dalam menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular.

Saponin, polifenol, dan flavonoid dengan zat aktif apigenin dan apiin yang terkandung dalam seledri dapat memblokade masuknya kalsium ke dalam sel dan menyebabkan pembuluh darah akan melebar. Zat klorofil 3-n-butylphthalide yang juga terkandung pada seledri dapat merelaksasi dan melemaskan otot-otot pembuluh darah yang berperan dalam menurunkan tekanan darah.

Sebuah studi pilot oleh madhavi dkk, menunjukan konsumsi 150 mg ekstrak biji seledri selama 6 minggu dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 8.2 mmHg. Penelitian lain yang dilakukan oleh Siska dkk pada tikus hipertensi yang diinduksi dengan Nacl 4%, kombinasi captopril dengan ekstrak seledri 40mg/KgBB dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan dibandingkan dengan pemberian captopril atau seledri saja. Hasil-hasil ini mendukung konsumsi seledri dapat digunakan sebagai asupan komplementer bersama dengan obat hipertensi sebagai terapi untuk menurunkan tekanan darah untuk mencapai target ideal.